Mahasiswa Fakultas Adab Kembali Unjuk Karya

Suasana Pameran Arsip dan Budaya Nusantara di loby Fakultas Adab UIN Raden Intan Lampung (foto : Dok FA)

Lampung (FA) – Guna lebih memahami tentang pentingnya arsip sebagai instrumen dalam mempelajari sejarah serta membangun kesadaran akan pelestarian warisan budaya, Mahasiswa Fakultas Adab Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung kembali unjuk karya dengan menyelenggarakan pameran yang bertajuk “Menelusuri Arsip dan Warisan Budaya Nusantara” di Lobi Fakultas Adab pada 16-19 Desember 2024.

Dibuka oleh Wakil Dekan III Fakultas Adab, Dr. Amirudin, M.Pd.I, kegiatan yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Sejarah Peradaban Islam (SPI) ini menghadirkan karya-karya mahasiswa SPI angkatan 2022 dan 2024 yang menggali dan menampilkan kekayaan budaya serta arsip bersejarah Lampung.

Wakil Dekan III FA, saat membuka kegiatan (foto : Dok FA)

Dalam sambutannya, Wakil Dekan III memberikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa yang berhasil mengaplikasikan teori menjadi karya nyata dan berharga. “Pameran ini adalah wujud integrasi antara pendidikan sejarah dan praktik pelestarian budaya lokal. Mahasiswa diajak untuk tidak hanya memahami sejarah dan budaya, tetapi juga menjadikannya sebagai inspirasi untuk memajukan pengetahuan dan kesadaran masyarakat. Semoga kegiatan ini dapat menjadi agenda rutin yang berkelanjutan,” ujarnya.

Dengan tema “Merekam Jejak Budaya Lokal dan Arsip sebagai Sumber Pengetahuan Sejarah,” berbagai karya arsip dipamerkan, meliputi koleksi surat kabar, majalah, dan dokumen bersejarah berbahasa Belanda, Inggris, dan Indonesia. Arsip-arsip ini memberikan gambaran perkembangan Lampung dari masa kolonial hingga pasca-kemerdekaan, seperti Lampongsche districten yang mencatat kehidupan masyarakat Lampung pada awal abad ke-20.

Salah satu kaya arsip yang dipamerkan (foto : Dok FA)

Melalui pameran ini, mahasiswa SPI menunjukkan bahwa pendidikan sejarah bukan sekadar menghafal fakta-fakta masa lalu, melainkan membangun kesadaran untuk melestarikan identitas budaya lokal. Pameran ini diharapkan menjadi agenda rutin yang dapat memperkuat peran sejarah dalam menjaga kekayaan budaya serta mendekatkan generasi muda pada akar identitasnya. (Am/Hi)

Penulis : Agus Mahfudin Setiawan
Editor : Hayatul Islam

Facebook
Twitter
LinkedIn